Berawal dari postingan seseorang tentang pengubahan wajah a.k.a deface dari salah satu situs terhormat di Indonesia di sebuah milis, saya langsung menuju ke sumber berita. Setelah saya baca sumber beritanya kok gini sih ??? Untuk sebuah media IT terkemuka di Indonesia penulisan semacam ini sama saja dengan membuka aib. Mana etika anda ??
Akhirnya saya memutuskan untuk menulis surat cinta untuk penulis berita tersebut :
Kepada penulis berita ini anda sepertinya tidak tahu etika dalam penulisan berita. Untuk hal semacam ini ada baiknya anda TIDAK menuliskan hal-hal semacam username dan password, walaupun di berita ini untuk passwordnya sudah di sensor tapi TETAP SAJA ANDA MENYEBARKAN CARA MEMBOBOL SITUS MPR karena passwordnya mudah ditebak dengan model sensor seperti itu.
Seharusnya anda cukup menulis bahwa situs MPR dapat dimasuki dengan mudah. Kalau anda menulis seperti ini sama saja ANDA MENYEBARKAN CARA MASUK KE SITUS MPR tersebut.
Etika yang baik adalah ketika menemukan kelemahan suatu sistem ada baiknya berikan pemberitahuan kepada yang mengurusnya bukan dengan MENGUMBAR KEBURUKANNYA.
Ini berarti detik hanya mengejar popularitas tanpa menjaga kualitas. Tolong perbaiki lagi cara penulisan beritanya.
Sebuah media IT terkemuka di Indonesia tidak pantas menulis dengan cara penulisan seperti ini.
Powered by ScribeFire.
jah, tu mah pgen populer aja mas. udah byk yg tau klo default password tuh bisa d tebak. kekeke. mereka g pernah ngerti opo kui hacking ? .. (aq yo ra ngerti .. heheh )
*kaborrrrrr-ngumpet.
waa klo vga slaen intel emang rodo njlimett ..
tunggu kira2 satu bulan kyk aq pasti bisa .. hhehee
Detikcom mungkin lagi ngikuti cara-cara oom RS
salah kutip itu sepertinya
trus tanggepan dari penulisnya gmn yud ???
@harry : yang salah kutip apanya mas ??
@paris : mbuh.com dibaca juga nggak kali tulisanku
Begitulah kalau ada personel suatu media yang tidak menguasai bidangnya.. Pake ngangkat nama orang lain lagi.. Ckk.ckk..
RS model baru nih..
Btw, surat cinta mu ditanggapi gak sama Detik?
@okto : ga sama sekali